Sabtu, 31 Desember 2016
TAHUN BARU TIBA, LIVERPOOL MENANG
Jumat, 30 Desember 2016
AMPAR-AMPAR PISANG, INI LHO ARTINYA
“Ampar ampar pisang, pisangku belum masak. Masak bigi dihurung bari-bari. Masak bigi dihurung bari-bari. Manggalepak manggalepok, patah kayu bengkok. Bengkok dimakan api, apinya cang curupan. Bengkok dimakan api, apinya cang curupan. Nang mana batis kutung dikitipi dawang. Nang mana batis kutung, dikitipi dawang,”
“Ampar-ampar pisang, pisangku belum masak. Masak sabigi dihurung bari-bari. Masak sabigi dihurung bari-bari. Manggalepok manggalepok, patah kayu bengkok. Bengkok dimakan api, apinya kakurupan. Bengkok dimakan api, apinya kakurupan. Nang mana batis kutung dikitip bidawang. Nang mana batis kutung, dikitip bidawang,”..
Baca Juga :
CHINMI JAGOAN KUNGFU DARI KUIL DAIRIN
LILAC, SEPENGGAL CERITA TENTANG PASSION BERMUSIK
"MAMA" by PAULINA, PROYEK LAGU PERTAMA
BANYAK MOTOR SEDIKIT MEREK, SEDIKIT MOBIL BANYAK MEREK
LINTAS GENRE, SATU BUKTI LAGI KUALITAS LAGU ABBA
GATOTKACA TIDAK HANYA OTOT KAWAT BALUNG WESI
HOMPIMPA ALAIUM GAMBRENG UNYIL KUCING
BASA WALIKAN
YEN ING TAWANG ANA LINTANG
KOKORO NO TOMO
MBANGUN DESA YANG NGANGENI
10 BREGADA KERATON YOGYAKARTA YANG KEREN
LAGU-LAGU ABBA, LIRIK DAN VIDEO
MUSIK ZAMAN DAHULU VS ZAMAN NOW, MANA YANG BERKUALITAS?
Minggu, 25 Desember 2016
MET NATAL, DEK ANITA KRISTOBEL SIHOTANG
Aku memandang Anita Kristobel Sihotang (2). Bercengkrama dengan teman-teman seumuran. Merengek tatkala melihat salah satu temannya memegang balon, minta dibelikan ibundanya. Selama ibadah Natal jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Samarinda Seberang di Gereja Oikumene, Minggu (25/12) pagi tadi, kamu dikerubungi banyak "kakak".
Kamu hilir-mudir di halaman gereja. Ah sepertinya agak lupa kalau 13 November lalu, ada insiden besar yang membuat satu Indonesia heboh tak karuan. Tubuhnya saat itu keras terpelanting, setelah seorang tak berbelas kasih melemparkan bom molotov ke kerumunan anak-anak.
Kamu salah satunya yang ada di kerumunan itu. Intan Olivia Banjarnahor (2,5), teman bermainmu, akhirnya mengembuskan nafas sehari kemudian, diiringi tangis satu Indonesia. Dua temanmu, Alvaro dan Trinity masih di rumah sakit sampai sekarang.
Sepasang matamu tiba-tiba menatap padaku, ketika aku mengarahkan kamera. Tiga-empat detik kamu menatapku, sebelum perhatiannya kembali tercurah ke teman-temannya. Sepintas kemudian, kamu tertawa riang bersama mereka. Ah, beberapa detik kamu menghancurkan hatiku, dek. Dan aku tidak tahu apa yang ada dalam benakmu..
Mungkin engkau mau bertanya beberapa hal. Apa yang terjadi dengan orang dewasa saat ini. Apa yang terjadi di tengah masyarakat sekarang. Apa yang salah denganmu ketika lelaki tak berbelas kasih itu melemparkan bom molotov itu... Ah, dek, andai kau tahu, betapa aku menahan sekuat tenaga air mata ini jatuh berderai.
Sama seperti ketika aku menjenguk Alvaro dan Trinity. Dan melihat foto Intan.... Mungkin mereka pun akan bertanya hal serupa padaku, dan pada semua orang dewasa yang dijumpai. Apa yang terjadi? Apa yang salah? Maaf aku tak bisa menjawab pertanyaan itu. Mulutku terkunci..
Tapi izinkan aku mengucapkan Selamat Natal untukmu... Ucapan yang sama juga suda kusampaikan ke tiga sohib kecilmu itu. Eh dek, kuberi tahu satu hal lagi ya.. Satu Indonesia kenal kamu lho..dan juga sayang kamu. Banyak yang sayang kamu, kok, dek Anita. Jangan khawatir ya. Kasih Tuhan Yesus besertamu.
Baca juga ARTIKEL LAIN :
"MAMA" by PAULINA, PROYEK LAGU PERTAMA
JADI "GURU" DADAKAN DI PERBATASAN
MAMMA MIA ! HERE WE GO AGAIN, ABBA AGAIN
PELUKAN (CERPEN)
LUAR BIASA, BEGITU BANYAK FILM DOKUMENTER PERANG DUNIA II
Selasa, 13 Desember 2016
10 TAHUN BERSAMAMU, KAM....
Benar-benar saat yang tidak tepat untuk bermasalah. Sodara bojo sudah membawa tiga model, dua cewek imut dan satu cowok keren, naik ke pojok beteng di kota gudeg ini. Sambalbawang masih berkutat di rumah, seraya menjungkir-balikkkan kamera ini. Sekeranjang doa dilagukan, setumpuk mantra dirapal, tetap tidak membawa perubahan.
Mungkin kau terlalu lelah, kam (kamera-maksudnya)...Terpapar abu vulkanik Merapi dan debu puing-puing bangunan akibat gempa. Tersiram entah berapa liter air selama 11 tahun ini, jika menghitung sekian kali tetes-tetes air memandikanmu. Entah berapa kali pula kam hampir "berenang" di lautan maupun sungai. Dan entah berapa ratus jam, jika ditotal, kam kepanasan tersengat terik mentari.
Dan entah berapa kali, kam terjerembab ke lantai, tersenggol tembok, hingga "terbang" seiring jaket yang lupa terlempar. Mungkin sekian kali ke perbatasan, pedalaman, kantoran, laut, sungai, dan ikut keluyuran dalam "aktivitas malam", kam jadi capek.
Belahan jiwamu, lensa bawaan, sudah duluan pensiun, enam bulan lalu. Dia juga lelah, namun duluan menyerah. Kalian berdua sekarang sudah "tak bersuara".. Terlempar memori ketika sambalbawang memboyongmu di akhir 2006. "Kamera ini berat banget," batinku saat itu.
Seberat bobotnya, seberat itulah pekerjaanmu, kam. Sepuluh tahun, sepertinya lebih dari cukup untuk ukuran ketahanan kamera yang digeber hampir tiap hari ini. Maafkan, (dompet) ku tidak berani "membangkitkanmu" lagi, kam.. Tapi kamu boleh bersantai tanpa gangguan di rak-rak dalam rumah, tinggal pilih sesukamu, mau mejeng di mana...
BACA ARTIKEL LAINNYA :
MENGAPA HARUS NGEBLOG
THE AQUARIAN ?
Rabu, 07 Desember 2016
NASIBMU SUZUKI
Sebulan lalu, sambalbawang membawa Suzi Nex kesayangan untuk berobat. Aktivitas rutin. Melakoni servis ringan sembari ganti oli, seturut petunjuk manual book. Cek kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang. Meskipun sebenarnya ya enggak terlalu turun performa. Tapi servis terakhir, enam bulan lalu. Saatnya menengok diler.
Meluncurlah Suzi Nex ke salah satu diler Suzuki yan ada di Kota Minyak ini. Diler tempat kuda besi berjenis matik ini dipinang tiga tahun silam. Ee, tapi.. lhaaaa, badaaaalah, dilernya motor mana, kok berganti busana menjadi diler mobil. Nggak salah ni? Apa gerangan? Tengok sana tengok sini, mencari jawaban..
"Kalau servis motor, sekarang sudah pindah," kata salah satu karyawan diler ini, yang segera nongol menghampiri. Ah, salah satu kecemasan para pemerhati otomotif yang mengemuka 4-5 tahun lalu, akhirnya menimpa Balikpapan. Satu demi satu diler Suzuki tutup, lantaran tidak sanggup bersaing. Jualan terbatas, menjualnya pun terengah.
Sesampainya di diler tempat servis, ketemu salah satu kawan. Sembari menunggu motor selesai diutak-atik, kami mengobrol. Sembari memandang ruang pamer diler yang hanya berisikan tiga jenis Suzi, yakni Satria, Address, dan Burgman.
Ketiganya wakil tunggal keluarga Suzi aliran ayago, matik, dan matik gede. Cuma itu, tidak lebih tidak kurang. Terus mana itu Hayate, Nex, Axelo, dan Lets, Oiya hampir lupa, mereka sudah diselesaikan masa edarnya, sebelum sempat mencicipi kejayaan.
What's wrong, Suzuki. Kamu dulu enggak begini. Dua dekade lalu, meski kamu nggak bisa menggoyang si dia yang berinisial H, kamu masih nomor dua di bawah pabrikan sebelah berinisial Y. Tapi semakin ke sini kok semakin begini.
Ketika matik mulai menggeliat, saling selip terjadi dan kamu hanya jadi penonton. Memasukkan Spin, sudah terlambat untuk masuk lintasan. Masih kurang, bikin Nex dan Lets, tapi seperti tak ada greget dalam promosi. Dilibas habis sama sebelah.
Di segmen bebek, Suz hanya bisa memandang dua seteru berseteru semakin seru. Pabrikan sebelah nelurin varian lebih cepet dari kecepatan cahaya, Suz masih tenang-tenang saja. Tahun ini Sonic keluar dengan gagah, Suz yang hanya mengandalkan Satria, jelas terancam.
"Siapa yang mau pakai Burgman?" kata salah satu kawan. Sambalbawang mengamini. Suz, kamu perlu gerak cepat. Tapi kok terkesan nggak mau, atau malu-malu, padahal penggemarmu (termasuk sambalbawang) menunggu kuda besimu.
Banyak yang bilang, Suzi jadi gini karena para petingginya tidak mengadopsi keinginan publik Tanah Air akan roda dua. Sambalbawang nggak paham tentang ini, Tapi rasa-rasanya ada benarnya juga. Orang sini beli motor kan liat tampang duluan.
Ini seperti menentukan mana gadis yang akan ditarget. Tampang yang asik, tjakep, tentu jadi nomor satu diburu. Suz memang punya kualitas, baik mesin maupun nonmesin, dan itu sudah terbukti berpuluh tahun. Tapi kualitas saja tidak cukup.
Orang sini butuh motor yang punya tampang agar bisa dipamerin. Entah dipamerin sama teman-teman, atau kepuasan ala sambalbawang yang cukup senang mantengin motor di waktu sore hari sembari minum teh dan menyantap mendoan.
Sudah, lah, Suz, Telusuri motor-motor kompetitor, jaring masukan dan kritik dari para penggemar setiamu. Saya boleh, lah, kamu jadikan narasumber. Dengan senang hati. Sebab, nggak kuat hati ini liat Suz jadi kayak gini..
baca juga :
SUZUKI NEX IRIT LINCAH MANTAP KALEM
APA KABAR SUZUKI ?
MOTOR APA YANG PALING NYAMAN ?
SUPRA GTR 150 SI BEBEK RASA SPORT
7 MOTOR BEBEK TERBAIK SEPANJANG MASA
TENTANG HONDA (1) DARI PISPOT SAMPAI PITUNG
FORD LASER SONIC - BALADA FORDI (1)
Selasa, 06 Desember 2016
SARADAN
Kejadian 30-an tahun silam itu masih teringang di benak. Memang wajar kalau ibu lantas berang karena menangkap basah aksi mangap-mangap sambalbawang ini hampir tiap hari. Enggak pagi, enggak siang, enggak malam. Cuma pas tidur, kebiasaan itu hilang. Saradan memang bikin malu meski sepertinya orangtua yang paling malu.
Sebenarnya, saradan itu apa sih? Dalam bahasa Jawa, saradan diartikan sebagai kebiasaan menggerak-gerakkan bagian tubuh secara berulang-ulang demi kepuasan hati. Ini dilakukan dalam kondisi sadar, tahu bahwa tidak cukup baik untuk diteruskan, tapi tak bisa menahan.
Karena penasaran, sambalbawang sengaja ikuti orang itu sampai 6-7 km. Agak kurang kerjaan, sih, tapi kok ya pengen mbuntutin. Untunglah, dia serute sama sambalbawang. “Busyet, mau matahin leher sendiri, tuh orang,” begitu suara dalam batin. Sampai tak sadar, ternyata mbatinnya itu pun sambil mulut saya mangap-mangap.
GATOTKACA TAK HANYA OTOT KAWAT BALUNG WESI
PELUKAN (CERPEN)
MENGAPA HARUS NGEBLOG
BLOGER BALIKPAPAN RAYAKAN HARI BLOGER NASIONAL 2019