Kamis, 12 Desember 2019

NGOBROL BARENG MPR SOAL EMPAT PILAR, NETIZEN BALIKPAPAN BERI CATATAN

Mudah menuliskan ini : Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika. Bagaimana menjalaninya? Jujur saja, semakin ke sini, semakin banyak orang kurang peduli.

Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR) menyematkan keempatnya sebagai “Empat Pilar MPR”. Menggetarkan. Sejenak terbayang lembaga Negara yang anggotanya 711 orang, gabungan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ditambah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini, pasti militan mengusung empat pilar tersebut.

Jadi, ketika MPR menghelat gathering bareng netizen Balikpapan, sepertinya bakal menarik. Maka berangkatlah saya ke acara yang diadakan di Quartz Office Tower Aston Balikpapan, Sabtu 7 Desember 2019 lalu.

Gathering Netizen MPR adalah ajang ngobrol bareng untuk memberi masukan dalam menyebarluaskan informasi lewat medsos tentang kelembagaan MPR. Tentulah itu juga tentang menyuarakan empat pilar. Secara garis besar, MPR mengajak netizen menyebarkan konten positif di medsos.

 “Empat Pilar ini, ibarat topik yang amat seksi sebagai bahan diskusi. Seperti gadis manis pujaan hati yang berjalan lewat di depan mata. Mau diajak omong, kok masih malu. Enggak dibahas, dan dia akan berlalu,” begitu kira-kira isi benak saya.

Oke, kembali ke Empat Pilar. Masih hangat di ingatan-dan sebagian masih terjadi-banyak peristiwa yang benar-benar “menampar” empat pilar itu. Yuk direntang beberapa kejadian: Pilkada Jakarta 2017, Pilpres 2019, perusakan tempat ibadah, pembubaran kegiatan budaya, hingga sejumlah insiden berbau intoleransi dan radikal yang sepertinya diberi “angin”. Hoax dan fitnah ibarat menjadi “menu” yang tak henti berseliweran. Belum poster di sana-sini yang kentara menyakiti keyakinan orang.

Satu kata untuk menggambarkan: ngeri. Banyak pihak telah menghadang kengerian itu, baik di jagad nyata maupun maya. Termasuk MPR.  Pertanyaan yang kemudian terlintas di benak adalah, seberapa militankah MPR, termasuk anggotanya, merealisasikan Empat Pilar itu?

Rasa-rasanya saya belum pernah, atau mungkin jarang melihat, mendengar atau membaca MPR—secara kelembagaan dan perorangan—ikut berada di jajaran terdepan melantangkan Empat Pilar dalam statemen terbuka saat sekian peristiwa di atas terjadi.

Semoga sih, saya salah. Tapi jujur saja, masyarakat, termasuk saya masih agak susah percaya. Sebab, kenyataan, sejumlah anggota DPR RI—yang juga adalah anggota MPR-- cukup sering jadi bahan pembicaraan netizen gegara sikap dan postingannya tidak mencerminkan Empat Pilar.

Menurut saya, yang tak kenal lelah alias militan meneriakkan Empat Pilar di ranah maya dan nyata, malah bukan anggota MPR. Mereka ini aktif dan kreatif mengunggah konten di medsos semacam fesbuk, instagram, twitter, hingga youtube.

Terus pertanyaannya, ke mana, ya, MPR?  Saya sudah bertanya ke banyak kawan yang juga pegiat medsos soal Empat Pilar itu. Khususnya lagi, apakah cukup familiar melihat MPR menyuarakan atau belum. Dan jawabannya adalah mata-mata yang malah menerawang. Sepertinya belum, kata mereka. Mencoba mengingat-ingat lagi, tapi tetap jua enggak ketemu. Meski di sisi lain mereka cukup yakin jika MPR pasti sudah sering menggaungkan keempat pilar tersebut.

Tanpa mengurangi respek dan hormat, sebagai warga Negara, saya lantas penasaran juga apakah Empat Pilar itu sudah dilakukan secara apik di lingkup internal? Bagaimana pengawasan internal MPR? Apakah anggotanya sudah cukup militan menyuarakan empat pilar? Apakah ada pengawasan ke para anggota MPR, terkait postingan mereka di medsos dan pergerakannya di alam nyata?

Saya akhirnya punya kesempatan bertanya, waktu gathering akhir pekan lalu itu. Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah yang menjawab.

“Seperti kata pepatah, dalam hati tidak bisa diukur. MPR berusaha keras menanamkan nilai-nilai luhur. Apakah semua anggota MPR tidak ada yang nyeleneh, kita (MPR) juga tidak bisa menjamin. Kita tetap memantau kegiatan (anggota) dan konten-kontennya (medsos), namun tidak semua kita buka kontennya. Tapi (pertanyaan) ini masukan yang baik,” kata Siti.

Sebuah jawaban yang belum memuaskan.  Meski di sisi lain Siti menekankan bahwa MPR sudah berkomitpen penuh. MPR punya banyak aktivitas, khususnya di ranah dunia nyata, untuk menyosialisasikan keempat pilar tersebut. Antara lain lomba cerdas cermat, acara seni  budaya, hingga acara ngobrol bareng netizen seperti di Balikpapan. Acara gathering bareng netizen di daerah-daerah ini misalnya sudah diawali tahun 2015.

MPR, menurut Siti, ingin warganet juga menyampaikan Empat Pilar tersebut di jagad maya. Meski hanya satu kata dalam postingan, jika itu bisa dilakukan tiap hari, sudah bagus. Para pegiat medsos termasuk bloger dan netizen  punya peran penting.

Ketua Balikpapan Blogger Community Bambang Herlandi juga menekankan, masyarakat perlu melihat MPR mengawasi internal anggota MPR, dan apa postingan mereka di medsos. Sementara Kepala Bagian PDSI Sekretariat Jenderal MPR Slamet berharap mendapat banyak masukan dari warganet.

Sebagian pegiat medsos, termasuk bloger, sudah menggaungkan semangat Empat Pilar itu dengan istilah yang lebih banyak memakai “Pancasila dan NKRI harga mati”. Sebagian juga aktif membagikan tautan berita yang bernuansakan Pancasila dan NKRI harga mati itu. Bahkan “melayani” duel argumen. Mereka-mereka ini yang ikut melecut semangat

Menjaga Pancasila, NKRI, UUD Negara Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika harus dilakukan di ranah maya dan nyata. Tidak cukup juga di ranah maya. Jadi, sambalbawang pun terus menanti MPR untuk “militan” menggaungkan empat pilar.

Kalau nanti-nanti ada lagi insiden intoleran dan radikal, atau yang semacamnya, MPR juga pasti akan bersuara lantang, kan? Jangan juga hanya di ranah maya. Jangan malu-malu atau diam-diam. MPR pasti akan terus menggaungkan kempat pilar itu, sama seperti saya. 


Kamis, 05 Desember 2019

TATAG LANANG, FASHION SHOW TUNGGAL PERTAMA SAMANTHA PROJECT

Salah satu impian terbesar sambalbawang bersama dek bojo dalam mengusung brand “SAMANTHA PROJECT” adalah menggelar fashion show tunggal. Akhirnya pecah telur, kesampaian juga, pertengahan November lalu.

Bukan acara “kaleng-kaleng”, tentu saja, event bertajuk “TATAG LANANG” di Borneo Bay Park Plaza Balikpapan Sabtu 16 November itu. Samantha Project, seperti biasa, mesti tampil unik. Ini gelaran fashion—fashion runway-yang beda dari yang pernah ada di kota ini, disiapkan lama dan matang, serta dieksekusi dengan tim yang solid.

Jadi, Mas Adi Prasetya—uhuk—alias sambalbawang ini, yang adalah “pemain belakang layar” di Samantha Project, ikut menjadi bagian penting dalam rapat berjilid-jilid yang terentang tiga bulan sebelum hari-H.


Bagi sambalbawang, yang jabatan resminya adalah "humas Samantha Project", fashion runway Tatag Lanang mesti beda dari gelaran fashion show di Balikpapan—juga Kaltim. Tatag Lanang mestinya bisa jadi tontonan fashion yang edukatif, fresh, mengasyikkan, dan memberi "warna" baru.

“Tatag” dalam Bahasa Jawa diartikan sebagai karakter pemberani, tidak memiliki rasa was-was. Orang yang “tatag” akan selalu menuntaskan pekerjaan, meski dengan segala keterbatasan dan kesulitan. “Lanang” dalam Bahasa Jawa berarti laki-laki.

Menurut dek bojo, alias Mbak Samantha, Tatag Lanang ini seturut karakter baju-baju desainnya. Artinya ada sebuah kebebasan terkontrol dalam mengekspresikan gaya berpakaian tanpa melupakan bagaimana kita ketika dilahirkan. Ini hak yang semestinya ada dalam memilih gaya busana bagi setiap orang.

Dek bojo ingin menunjukkan bahwa ada semacam “benang merah” karakter maskulin dan feminin yang itu dapat mewujud sekaligus dalam busana “Tatag Lanang”. Ini sejatinya adalah tentang olah rasa fashion dan sudut pandang.

Tidak mudah menggelar fashion show tunggal. “Tatag Lanang” tidak hanya sebatas gelaran fashion, ataupun ajang ekspresi Samantha Project. Tapi ini adalah kerja bareng, yang beranjak dari mimpi besar sekelompok anak muda, untuk ikut memberi warna fashion di Balikpapan.

Ini adalah titik finish dari persiapan selama tiga bulan, yang jauh sebelumnya sudah diawali dengan keinginan bersama. Namun Tatag Lanang juga sekaligus awal dari perjalanan panjang menuju event-event berikutnya yang lebih berwarna.

Ada 20 model yang memeragakan busana Tatag Lanang, seluruhnya laki-laki. Busana-busana berbahan linen, katun, dan lurik tersebut terinspirasi dari busana kimono dan yutaka Jepang. Dia memang banyak terinspirasi oleh busana-busana asal negeri matahari terbit itu.

Tatag Lanang terselenggara atas kerja sama sejumlah pihak, antara lain Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan, serta Plaza Balikpapan. Ucapan terima kasih juga ditujukan ke grup Angara, yang 20-an menit mengiringi musik selama gelaran Tatag Lanang.

Tatag Lanang dirancang rapi. Ada sesi jumpa pers, kesiapan rilis ke media, hingga aktivitas di medsos oleh tim. Spanduk raksasa pun dibentangkan di lantai. Bertuliskan puluhan aksara Jawa yang melingkar, bertuliskan “Tatag Lanang”.

Tamu-tamu undangan, terutama para pelanggan usaha jahit Samantha, diminta untuk mengenakan baju di Tatag Lanang. Mereka pun berfoto ceria di photo booth. Tamu dan masyarakat, dalam sesi manikin, bisa melihat dari dekat koleksi yang ditampilkan 20 model cowok ini. Ketua Dekranasda Balikpapan Arita Rizal Effendi yang ikut menyaksikan gelaran Tatag Lanang, terkesan.

Samantha Project, usaha dek bojo bersama sambalbawang ini adalah brand fashion di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur yang berbasis usaha jahit rumahan. Beranjak dari pemikiran ingin membuka usaha modiste--jahit busana wanita, namun dengan aktivitas yang beragam. Menjadi penjahit kekinian, itulah semangat awalnya.

Debut dimulai pertengahan tahun 2014. Di masa-masa awal itu, dek bojo memakai nama Modiste Samantha. Nama “Samantha Project” dikenalkan saat mengikuti pameran Pop Up Market di kompleks Mal Balikpapan Baru, Oktober 2015. Sebelum Tatag Lanang digelar, Samantha telah 5 kali mengikuti trunk show.

Tatag Lanang berjalan sukses karena tim yang solid dan “lapar” akan hal-hal baru di kota minyak ini. Okeh, bagaimana dengan tahun depan? Ada deh. Selalu ada hal baru dilakukan Samantha Project. Ganbatte !!

TATAG LANANG
For more photos : instagram : @samanthaproject

visit our website : www.modistesamantha.com
Photos by Samantha's team

BACA JUGA ARTIKEL LAIN :
"MAMA" by PAULINA, PROYEK LAGU PERTAMA
REPOTNYA "MEMELIHARA" DUA BLOG
BASA WALIKAN
7 MOTOR BEBEK TERBAIK SEPANJANG MASA
AKU DI BELAKANGMU, TIGER WONG
GATOTKACA TAK HANYA OTOT KAWAT BALUNG WESI
SARADAN
AMPAR-AMPAR PISANG, INI LHO ARTINYA