Senin, 08 Agustus 2022

LAMA ENGGAK NULIS DI BLOG, NGAPAIN AJA ?


 

Ternyata sudah setahun, lebih dikit, sambalbawang “lupa” menambah artikel di blog ini. Lupa-lupa inget sih. Tetap nulas-nulis. Cuma sejenak pindah tempat ke fesbuk, instagram, dan website. Disambi nulis yang serius lantaran by order, dan satu-dua kali diminta mengedit untuk keperluan bikin buku.

Singkatnya, aktivitas nulis di blog jadi enggak sekencang dua-tiga tahun lalu. Tangan cuma dua, kaki pun dua, dan waktu serasa balapan habisnya, maka.. begitu, deh... Meski, sebenarnya, yang paling menyita waktu, pikiran, dan tenaga bukan hal-hal di atas. Apalagi coba, kalau bukan urusan kerjaan. Yup. Berdua menjalankan usaha jahit baju bareng istri, tanpa karyawan, lumayan bikin badan koprol.

Bener, capek yang senang. Tapi tetap juga capek. Meski pandemi Covid bikin order anjlok drastis, capeknya dioper ke kegiatan lagi. Seiring komat-kamit doa agar sebisa mungkin enggak kenalan sama si Cor-cor virus, pilihan aktivitas akhirnya dijajal. Antara lain bikin konten youtube. Dua kanal, dan nambah sekian konten di kanal lama.

Selain blog sambalbawang yang tayang perdana tahun 2013 (dan sudah terisi sekitar 180 artikel) ini, saya secara sengaja maupun tidak, akhirnya juga “beredar” di banyak lini. Di instagram pribadi @lukasadiprasetya. Sementara instagram usaha ada di @samanthaproject dan @samanthaproject.storehouse.

Eh, tadi bilangnya kanal youtube ditambah dua selama pandemi. Kurang kerjaan, kah? Gimana toh ini ? Hm.... jadi begini… Kanal yang pertama dan merupakan kanal youtube pribadi, yaitu : Sambalbawang Kang Adi. Kok bikin channel? Ini ya muncul karena sering mikir “Masa Cuma nonton orang bikin konten youtube. Kapan gue punya juga. Masa enggak bisa?”

Nah kalau kanal yang kedua : Kumukimi, ngomongin tentang kuliner. Lebih ke proyek dek bojo yang akhirnya menyeret bojonya juga. Yah, itung-itung gantian pegang kamera, eh ponsel. Bertukar peran. Di youtube Sambalbawang Kang Adi, saya jadi tokohnya yang nongol. Sedangkan di Kumukimi, dia yang nongol meski cuma tangan doang.

Cuman, ya, sayangnya, dua kanal ini baru berisi segelintir konten. Ternyata, sambalbawang bukan penganut prinsip "asal upload". Enggak bisa menjalankan cara "sehari jadi" maupun "yang penting jadi". Mesti corat-coret dulu dikit mikir bagaimana konsep konten, dan seterusnya. Baru kemudian angkat kamera, eh ponsel.

Dua kanal youtube ini menemani kanal youtube pertama : Samantha Project. Yang ini sudah dibikin lama, tahun 2016. Tapi jarang kebagian waktu dan perhatian. Seiring perkembangan zaman yang lagi mengarah ke instagram, ya ke situ dulu. Urusan jahit, spesifiknya berkirim dan menerima pesan, selain masih pakai WA, kini juga mulai kenceng DM instagram.

Lantara itu pula, urusan “memelihara” instagram, makin ke sini, ternyata enggak hanya menulis untuk postingan di feed. Tapi juga untuk dibikin story dan reel. Untuk yang terakhir ini, beneran menyita waktu, pikiran, dan tenaga. Walaupun secara porsi, sebagian besar memang ranahnya dek bojo yang lebih gaul dan paham mengutak-atik ponsel. Di sisi lain, kondisi mata sambalbawang juga tidak cukup “berteman” sama layar ponsel.

Punya dua akun instagram usaha memang cukup repot. Tapi itu juga untuk membedakan. @samanthaproject adalah akun ig untuk baju-baju desain sendiri yang juga dijahit sendiri. Sedangkan @samanthaproject.storehouse tentang aktivitas usaha jahit dan hasil jahitan. Kelar urusan ig usaha, baru “melarikan diri” mengisi postingan ig pribadi.

Sisa energi dicuilkan juga untuk melongok facebook dan memantau website jahit, sekaligus nambah postingan. Di fesbuk, alamatnya sama persis seperti instagram pribadi. Beberapa kali nulis artikel panjang (beneran cukup panjang) di sana, seperti ketika mengenang almarhum (jurnalis senior) dua mentor saya waktu jadi jurnalis dulu.

Bagaimana dengan website jahit www.modistesamantha.com ? Diisi juga, pastinya, tapi enggak sebanyak postingan instagram. Kalau instagram (juga status di WA) ibaratnya “kendaraan” untuk jualan, maka website jahit ibarat “rumah”. Website (yang juga ada link ke instagram) itu, berisi puluhan artikel seputar dunia jahit dan fashion, dilengkapi foto, dan tautan ke youtube.

Wait, wait…. Penjahit baju punya website jahit ? Juga instagram dan youtube ? Iyes. Namanya juga penjahit style kekinian. Silakan berselancar ke website jahit ini. Artikelnya ringan saja kok, karena seputar keseharian usaha jahit kami yang tokoh utamanya mbak Samantha. Ada pula artikel tentang jumlah merek mesin jahit, sejarah mesin dan peralatan jahit, pengalaman main film pendek, dan cerita (behind the scene) tentang fashion show yang pernah diikuti.

Biar tambah seru, dan biar enggak garing, kadang ada tokoh kartun masuk jadi teman ngobrol mbak Sam. Seperti Asterix dan Obelix, beberapa kali nongol. Lho kok bisa? Ya bisa saja, namanya juga ulah saya. (Masih ada yang kenal Asterix dan Obelik ?).

Kembali ke awal obrolan. Dari semua tempat menulis dan cuap-cuap virtual, blog ini yang paling banyak terisi. Jumlah 160 lebih artikel (semua enggak salah), pasti bakal terus nambah. Setidaknya sudah memantapkan hati agar mulai rutin nulis lagi, khusus di blog, sebelum akhir tahun. Juga nambah

Seiring juga bakalan lebih ruting gowes dan lari-lari hore, semoga target itu kesampaian. Tapi yang jelas, tetap ada tulisan rutin (juga video rutin) kok di instagram. By the way lagi, terus bagaimana rencana merealisasikan lagu ciptaan sendiri? Berlanjut? Entah, hehe.

Sudah tiga lagu yang sudah jadi. Ada di youtube, sekaligus spotify. Bukan, ketiganya bukan lagu tentang menjahit kok, melainkan merealisasikan lagu zaman ngeband (tidak jelas) di masa awal kuliah 20 tahun silam.  Nah, kalau yang untuk urusan jahit, rencana memang bikin lagu jingle tentang usaha jahit baju.

Nanti, jingle yang barangkali berdurasi setengah menit-an itu, bisa jadi theme song. Jadi musik pembuka setiap konten youtube Samantha. Uhuk.

Begitulah, jreng… 

BACA JUGA :

Merasakan Cokotan Bu Tejo di Film Tilik 

Chinmi Jagoang Kungfu Dari Kuil Dairin

Musik Zaman Dulu vs Zaman Now, Mana yang Berkualitas ? 

7 Motor Bebek Terbaik Sepanjang Masa

Gatotkaca Tak Hanya Otot Kawat Balung Wesi 

Basa Walikan

Luar Biasa, Begitu Banyak Film Dokumenter Perang Dunia II 

Aku Di Belakangmu, Tiger Wong