Senin, 04 November 2019

BLOGER BALIKPAPAN RAYAKAN HARI BLOGER NASIONAL 2019

Selamat Hari Bloger Nasional 2019 !! Tahun ini merupakan peringatan yang ke-12. Sepertinya enggak ada pesta meriah di sana-sini. Tapi setidaknya di Balikpapan, Kalimantan Timur, hari spesial itu, 27 Oktober, dirayakan sederhana di rooftop Hotel Platinum

Menegaskan juga eksistensi Balikpapan Blogger Community, yang sama-sama menapak di usia ke-12 sebentar lagi. Dan memanggil para anggota komunitas bloger Kota Minyak untuk menyempatkan diri “kumpul hore”.

Hotel bintang empat di Jalan Soekarno-Hatta ini jadi sponsor perayaan Hari Bloger Nasional di Balikpapan. Kalau enggak dapat sponsor dan lokasi, bisa jadi perayaan hanya diisi saling mengucapkan selamat di grup WhatsApp, tanpa kopi darat, hehe.

Bolehlah angkat topi untuk mas Bambang Herlandi, Ketua Balikpapan Blogger Community yang berjibaku mengupayakan seremonial tersebut. Selama hampir lima jam, kami, 20-an bloger bisa sejenak haha-hihi di sisi teratas hotel itu.

Dua belas tahun silam, 27 Oktober 2007, Hari Bloger Nasional dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh. Kalau ditarik lagi ke belakang, media bloger pertama dikenalkan blogger.com—yang lalu diakuisisi google tahun 2002.

Beberapa tahun kemudian, barulah di Indonesia terjadi “demam” blog. Beberapa orang jadi terkenal gegara aktivitasnya ngeblog, bahkan sampai mencetak buku yang laris di pasaran. Raditya Dika misalnya, mengawali sukses dengan buku Kambing Jantan, yang merupakan kumpulan tulisan di blog pribadinya.

Seingat sambalbawang, hingga tahun 2010, demam ngeblog terasa. Orang-orang  mulai banyak ngeblog. Sebagian teman sambalbawang mengawali tulisan blog dengan tulisan ringan semacam curhat kecil-kecilan, cukilan cerpen, atau sebatas aktivitas rutinnya.

Seiring media sosial menyeruak, yang diawali facebook, blog tergusur perlahan. Sekian aplikasi percakapan hingga kehadian android –tahun 2013-- semakin meminggirkan era ngeblog ke pinggir. Blog-blog teman mulai enggak update. Mayoritas dari mereka, nulisnya sekarang jadi status di facebook.

Bahkan semakin ke sini, mereka semakin pindah ke instagram hingga youtube. Blog dianggap sudah kuno karena tidak bisa banyak memanjakan mata dan telinga. Kalah oleh instagram, you tube, bahkan WhatsApp.

Sambalbawang mulai ngeblog tahun 2013 yang merupakan tahun transisi. Sudah agak telat, sebenarnya. Meski sebenarnya aktivitas tulis-menulis bukan hal baru, mengingat pekerjaan sambalbang sebagai jurnalis sejak tahun 2004. Juga aktivitas sebelumnya saat masih SMA dan mahasiswa yang aktif menggarap bulletin.

Kembali ke seremonial sederhana Hari Bloger Nasional. Bambang Herlandi menyebut sekarang memang era medsos. “Blog kalah oleh medsos. Di medsos, kita enggak perlu mikir banyak dan tidak perlu nulis banyak. Cuma tinggal posting, selesai,” katanya.

Balikpapan Blogger Community, menurut dia, ramai hingga tahun ketiga. Bahkan ada yang ketemu jodohnya di sana. Selepas tahun ketiga, hiruk-pikuk blog berkurang sampai sekarang. “Setelah medsos marak, teman-teman mulai malas menulis. Bahkan lupa apa user nama dan password untuk masuk ke blog,” ujarnya lagi.

Bambang memerkirakan ada 200-an bloger di Balikpapan. Mereka dari berbagai “genre”. Sekitar 60 di antaranya masuk bergabung ke grup. Tidak semua bloger aktif menulis. Juga tidak semua rutin nongol atau hanya sekadar hadir untuk kopdar.

Sambalbawang baru masuk ke grup komunitas blog di Balikpapan ini akhir 2018. Karena pekerjaan pribadi dan kesibukan mengurus usaha jahit, praktis enggak nongol waktu kopdar. Hanya lumayan rajin memantau percakapan di grup. Cukup seru.

Salah satu pertanyaan yang kadang nyangkut di kepala adalah apakah sambalbawang bisa rajin nge-blog.Ini cukup krusial mengingat kondisi mata yang dalam dua tahun belakangan sepertinya mengalami penurunan performa.

Sambalbawang punya dua blog. Satu di blog sambalbawangkangadi.blogspot.com yang merupakan blog pribadi, sementara satunya lagi www.modistesamantha.com yang adalah blog usaha jahit baju. Yang pertama sudah menapak tahun ketujuh dan berisi 160-an artikel, satunya lagi sudah tahun keempat dan terisi 25 artikel.

Kawan-kawang di komunitas blog, sebagian sudah lumayan bisa mendapat rezeki dari akvititasnya ngeblog. Dari menang lomba atau kompetisi, hingga mendapat kesempatan me-review produk atau lainnya. 

Sambalbawang juga beberapa kali mengenalkan dua blog itu di forum seperti seminar, lokakarya, hingga pelatihan jurnalistik—hingga sebelum April 2019. Semangatnya adalah menumbuhkan minat menulis.

Secara langsung maupun tidak langsung, sambalbawang sudah merasakan manfaat ngeblog. Dan ini menarik, karena ditunjang passion menulis. Meski sekarang blog semakin terimpit, tapi tetap ada peluang, asalkan kita cukup kreatif.

Memanfaatkan medsos, adalah salah satunya. Blog tidak ditinggal, tapi cakupan para bloger mestinya diperluas ke medsos. Ini penting. Meski dalam hal itu, sambalbawang juga tidak bisa cukup mahir “menyelam”. Tapi yang jelas akan terus “menyelam”.

Ada hal menarik diutarakan Mas Bambang Herlandi. Seiring nanti Ibu Kota Negara (IKN) pindah Kaltim, tepatnya ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, maka Balikpapan akan menjadi tetangga IKN.

“Akan ada bloger-bloger yang datang dari Jakarta, juga dari Jawa, kemari. Namun akan tetap ada peluang bagi bloger di sini. Kami (bloger) akan membantu pemerintah,” kata Bambang sembari berharap Pemkot Balikpapan berpikiran senada.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Balikpapan Arita Rizal Effendi yang hadir di acara itu, mengajak para bloger menggali segenap potensi Balikpapan. “Menggali potensi ini, tidak harus yang baik-baik saja. Menggali juga apa kekurangan kota ini, tapi juga berikan solusi. Saya pun berharap literasi juga banyak digali oleh bloger,” ucap Arita.

Assistant Director of Sales Platinum Balikpapan Resyika juga mengungkapkan kegembiraannya bertemu dan menjamu para bloger. Sambalbawang sendiri juga baru pertama menginjakkan kaki ke rooftop di lantai 11 hotel ini.

Setelah perayaan sederhana Hari Bloger Nasional 2019, sambalbawang yang berstatus bloger “gado-gado” ini  jadi makin sering membaca (ulang) blog sendiri, juga blog lain. Dan merenung. Kira-kira hendak dibawa ke arah mana (lagi) dua blog milik sendiri, sambalbawang.blogspot.com dan www.modistesamantha.com.

Mungkin, bisa jadi, sudah di “rel” yang benar. Namun menuju Balikpapan sebagai calon tetangga IKN, memang harus perlu kerja ekstra. Ada ungkapan bahwa untuk mencapai tujuan yang terpenting bukan senjata tapi “the man behind the gun”.

Artinya adalah, yang terpenting dalam hidup bukan sekadar alat dan fasilitas, melainkan orang yang bisa menjalankan itu semua. Jadi, sambalbawang harus terus menjadi “the man behind the gun”, sebisa dan sebaik mungkin.

Jadi, mari kita para bloger lanjutkan ngeblog dan biasakan rutin posting artikel. Terserah apa genre tulisan dan apa tujuan utamanya. Jika belum bisa menjadikan blog jadi duit, maka jadikan blog sebagai ajang untuk melatih keterampilan menulis.

Dan blog komunitas bloger Balikpapan semoga juga semakin banyak terisi tulisan yang menginspirasi.

BACA JUGA ARTIKEL LAIN :
"MAMA" by PAULINA, PROYEK LAGU PERTAMA
CHINMI JAGOAN KUNGFU DARI KUIL DAIRIN 

NONGKRONG DI ROOFTOP HOTEL PLATINUM BALIKPAPAN


Bisa jadi, sambalbawang akan mulai mengurangi nongkrong di kafe konvensional. Salah satu opsinya adalah di Hotel Platinum Balikpapan karena di sana ada juga tempat nongkrong yang menarik. Bisa di dalam hotel maupun di rooftop-nya.

Kebetulan, bertepatan dengan perayaan Hari Bloger Nasional 2019 pada 27 Oktober lalu, di Balikpapan, lokasinya di hotel itu. Sebelumnya, sambalbawangbawang ya cukup sering ke sana tapi hanya untuk urusan pekerjaan. Menginap sih, belum.

Hotel bintang empat ini punya 200 kamar. Dilengkapi dengan fasilitas spa, sauna, pusat kebugaran, restoran, hingga kolam renang. Tapi yang paling menarik, menurut sambalbawang, bukan itu. Melainkan lokasi nongkrong, tempat di mana masyarakat bisa datang.

Ada Gourmet Pastry & Delicatessen, Barium Bar & Lounge, serta sensasi di Rooftop Terrace—kafe di bagian tertinggi hotel, yakni di lantai 11. Keinginan untuk nongkrong langsung nancep begitu memasuki lobi hotel dan melihat lapangnya ruangan.



Bar memang opsi pertama untuk duduk dan memesan minuman atau makanan. Namun ada opsi lain yang menarik, yakni memilih duduk di lobi. Sedikit saran, sepertinya menarik jika datang malam hari karena bisa mendapat diskon di Gourmet.

Di Gourmet Pastry & Delicatessen yang sebelahan sama bar, kita cukup bayar 50 persen jika datang membeli pukul 7 pm – 11 pm alias jam 19.00-23.00. Ada macam-macam roti dan kue di sana, dari red velvet, cheese cake, black forest, hingga donat.

Asyik jika dipadukan dengan teh maupun kopi. Boleh juga menjajal aneka wine di Winery. Nongkrong juga terasa santai karena duduknya di sofa empuk. Kalau bosan dengan nuansa kafe umum, pasti menyenangkan ke sini.

Jessie Aprilia, Sales Eksekutif Hotel Platinum Balikpapan menyebut, fasilitas yang ada ini bisa menjadi opsi nongkrong masyarakat. “Bisa ngopi, makan, minum, dengan santai. Khusus untuk Gourmet, ternyata juga diminati masyarakat,” katanya.

Jika itu belum memuaskan, kita naik ke rooftop di lantai 11. Inilah sisi tertinggi hotel di Jalan Soekarno-Hatta yang pernah jadi tempat menginap Pakde Jokowi, presiden kita. Kalau mau mendapat suasana terbaik di rooftop, datanglah untuk menyaksikan sunset.

Perayaan Hari Bloger Nasional 2019 yang dirayakan Balikpapan Blogger Community 27 Oktober lalu dipusatkan di rooftop itu. Dengan angin berembus sepoi-sepoi, sembari menikmati kudapan, melihat pemandangan kota, dan menunggu matahari terbenam, itu sesuatu banget.

Menu di kafe rooftop ini banyak, dari western hingga masakan khas Asia. Semakin asyik tatkala menikmati live music. Melepas lelah di sore hari hingga menjelang malam, sepertinya pas jika lokasinya di sini.