Jumat, 13 Mei 2016

KAKEK-KAKEK AIR SUPPLY

“2 Maret 1994”, tanggal ini tertera di kaset Air Supply Love Songs milik sambalbawang. Untuk ukuran remaja SMP, waktu itu, Air Supply sebenarnya sudah termasuk band yang hampir habis masanya. Lagu hits grup itu yang terakhir, “Goodbye” muncul di tahun 1990.


Grup musik asal Australia ini digawangi duo: Graham Russel dan Russel Hitchcock. Mereka mulai tenar di era akhir 70-an dan semakin berkibar di awal 80-an. Siapa sih yang enggak kenal lagu mereka "Making Love Out Of Nothing At All" yang dirilis tahun 1983 itu.

Sejak remaja, sambalbawang sudah akrab dengan lagu-lagu mereka, bahkan sebagian sampai hapal. Lagu-lagu asmara-romantis, sepertinya cukup cocok dengan suasana hati yang sedang mencari dan meratapi kelamnya masa-masa remaja yang salah satunya lantaran tanpa pacar.

Air Supply menemani di hampir setiap acara belajar sambalbawang-selain juga band/penyanyi lain macam Bon Jovi, The Beatles, Metallica, KLa Project, Iwan Fals, Queen, Aerosmith, White Lion, Cranberries, Nirvana, Metallica, GNR, Roxette, Dewa 19, Gigi, dan Chrisye. Saat hujan adalah salah satu waktu paling pas untuk menyetel Air Supply. Kena di hati.

Tak pernah membayangkan kalau 20 tahun kemudian, sambalbawang bakalan bisa nonton Air Supply. Dan enggak pernah pula mengira nontonya bisa sampai dua kali. Iyak, dua kali. Kesempatan pertama jatuh pada 5 Maret 2013, saat mereka menggelar konser bertajuk “Air Supply World Tour-Asia 2013” di Hotel Novotel, Balikpapan, Kaltim. Saat itu, sambalbawang ke sana dalam rangka liputan. Asik. Itu di atas fotonya, tercipta dari kamera sendiri.

Kesempatan kedua, 11 Maret 2015, bertajuk Air Supply 40, yang dihelat di Hotel Tentrem, Yogyakarta. Ini menandai kiprah mereka bermusik selama 40 tahun. Saat cuti dan mendapat tiket limpahan dari sodara, menjadi sebab mengapa saya ke sana. Meski tentu saja, jika mesti bayar tiket pun, saya akan bayar. Hehe. Gile apa, ndrok, kalau enggak nonton. Ini band yang bikin sambalbawang lumayan jadi nuansa "melo-nya" pas SMP dan SMA.

Pada kesempatan kedua, barulah sodara bojo yang notabene adalah pemilik usaha jahit Modiste Samantha a.k.a Samantha Project, bisa nemenin. Di tengah kerumunan penonton, seiring Graham dan Russel memulai lagu “Even The Nights Are Better”, sambalbawang pun mulai "sakau". Tereak-tereak. Lupakan malu, hehe.

Berikutnya meluncur “Just As I Am’, kemudian “Every Woman In The World”, trus “Here I Am”. Next, ada “I Can Wait Forever”, lanjut “Two Less Lonely People In The World”, trus “Lost In Love”. Dan sudah bisa ditebak, berikutnya “Making Love Out Of Nothing At All” itu. Lagu wajib "Goodbye" tentu saja ada di daftar lagu..

Lengkingan vokal Russel Hitchcock yang sudah berumur 65 tahun, memang tidak lagi setinggi saat masih muda. Graham Russel yang kidal, main gitar, dan berumur 64 tahun, juga rada membatasi nada-nada tinggi. Tapi aksi mereka tetap keyeeeen.

Semangat membahana sembari lantang bernyanyi. Sampai tiba-tiba sodara bojo berteriak kencang di telinga sambalbawang. “Kok kayaknya cuman kamu yang paling hapal lirik lagunya?” Ah, pertanyaan yang sama ketika temen nyeletuk pas di konser band ini di Balikpapan. “Mas Adi hapal banget liriknya. Ketahuan usianya...” Blaiiik...

Antara susah dan gampang sih, menjawab mengapa banyak lirik masih hapal. Ah, kalian tidak mengerti gimana lirik itu sangat berarti bagi sambalbawnag. Dulu. Iya,laaaaah dulu. Sekarang sih, ya masih, hehe. Hingga detik ini sambalbawang juga tetap ngefans sama dua kakek ini. Tjatet !!


BACA JUGA  :
LILAC, SEPENGGAL CERITA TENTANG PASSION BERMUSIK
ABBA TALENTA TERBAIK MUSIK SWEDIA
24 FINALIS DUTA WISATA BALIKPAPAN 2017 PAKAI BAJU SAMANTHA
FORD LASER SONIC - BALADA FORDI (2)
HOMPIMPA ALAIUM GAMBRENG UNYIL KUCING
MENGAPA HARUS NGEBLOG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar