Minggu, 18 Januari 2015

WHERE ARE YOU ?

         Ternyata, tidak gampang menumbuhkan nada. Bahkan memunculkan sepenggal lirik, pun, seakan tak kuasa. Berjam-jam sambalbawang memeluk gitar, dan menggumam ratusan kali suara yang diinginkan menjadi nada. Ah, tidak pernah jadi.
        Merentang sekian kemungkinan bunyi, siapa tahu mengerucut menjadi alunan lagu, setidaknya satu bait. Mengais imajinasi, berharap menjumpai secercah irama yang bisa membuatku berseru : Aha. Namun itu belum kunjung tiba.
       Berganti ke ukulele yang mungil, tetap sama. Hanya meluncurkan beberapa tembang yang kemudian berujung memarkir kembali benda itu. Kembali beranjak meraih gitar, menyentak senar demi senar, penggal demi penggal.
      Tapi entah, lidah tetap kelu, angan masih buntu. Jemari masih tertahan pada enam dawai ini. Terlalu sulit mencipta lagu sekarang, sementara lagu-lagu lama, terbuang tanpa sempat terekam dalam kertas maupun pita. 
      Betapa mengasyikkan mencipta lagu, seperti saat-saat dahulu. Ketika masih merentang asa dan mimpi. Seperti bermain judi, tanpa tahu apakah itu kan terwujud. Beberapa mimpi dan asa itu kini telah terbeli, tetapi aku masih ingin bermimpi.
     Masih juga ingin menggantung asa kembali. Seperti dahulu, lelaki kecil berbadan kurus yang memegang erat gitarnya sembari menatap langit di kala malam. Yang bisa menertawai siang dan sore, tapi tergetar menjelang senja.
      Lelaki kecil yang sudah tidak lagi kecil itu, kini masih memeluk gitarnya. Berjuang menguras energi dengan jemari tangannya di atas dawai. Nada itu pasti bisa dicari. Nada itu pasti nanti menghampiri, dan tertangkap.
      Begitulah...
     
BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar