Rabu, 21 Januari 2015

MENANG

MENANG

Sekian detak waktu yang silam
Kuhampiri dia dalam keheningannya
Mencoba menyapa, di suatu senja yang patah
Mengais sejumput senyum nan manis

Sekian hari berlalu cepat tanpa terhitung
Entah berapa sering mimpi terentang
Dan selalu mendapat senyum yang manis
Namun senantiasa terasa pahit menyentak

Tidak ada yang berawal, tidak ada yang selesai
Begitu katamu, dalam suatu percakapan yang garing
Seketika membuatku terdiam
Mencari jawabannya di sela-sela waktu yang memburu
Berharap menemukan pembenaran sesaat

Ini adalah tentang aku, begitu katamu
Tak ada yang bisa mengubah, tak ada yang berubah
Dan tak ada yang salah dan disalahkan
Karenanya, tak ada yang mesti berbenah
Katamu lagi, jangan juga waktu dipatri sebagai alasan

Aku tertawa, kamu pun terbahak
Kamu memberiku senyum yang manis nan pahit
Kuberikan padamu tatapan pahit yang manis
Aku mengangkat koperku, pulang
Aku yang menang 

  

BACA JUGA ARTIKEL LAIN
LILAC, SEPENGGAL CERITA TENTANG PASSION BERMUSIK
BLOGER BALIKPAPAN RAYAKAN HARI BLOGER NASIONAL 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar