Selasa, 10 Februari 2015

KILAUMU BAGAIKAN MUTIARA

“Mutiara.... Mutiara...Mutiara”

Namanya Tri Retno Mutiara. Kulitnya kuning langsat, tinggi badan semampai, matanya bulat-bening, giginya berderet rapi, dan senyumnya dilempar dengan intensitas yang "irit". Gadis ini berusia 17 tahun ini, sedap dipandang, dan seorang atlet bola voli. Tjakep.

Ini dia foto dik Mutiara sedang beraksi, hasil jepretan saya saat Proliga di Balikpapan, awal Februari 2015.


Sorakan yang ditujukan pada dirinya menggema di ruangan Gedung Convention dan Sport Centre Balikpapan (Dome), sore itu, ditanggapi Mutiara dengan rileks. Konsentrasinya tak terganggu. 

Dengan rasa pede yang sepertinya telah mengalahkan usianya, dia bermain cantik. Gedung olahraga ini pun riuh. Mutiara menjadi pemain yang sepertinya ada di mana-mana sepanjang laga. Bola serve-nya pun lumayan, tidak keras menukik-menghujam ke daerah lawan, tapi yang penting sampai.

Mutiara, tosser asal tim Jakarta Electric itu hanyut dalam permainan ketika puluhan lensa kamera para wartawan mengarah padanya, membidik gerakan demi gerakannnya. Mengambil fotonya dalam format close-up, tentu saja tidak dilewatkan. 

Mutiara wira-wiri di depan jaring, mencari, membuka ruang, jatuh bangun, dan mengeksekusi kesempatan untuk melambungkan bola yang akan disambar rekannya yang bertubuh lebih menjulang. Senyum terkembang jika timnya dapat poin. 

Hampir dua jam berlalu, laga pun usai. Di saat teman setim mengaso, Mutiara mewakili mereka. Mutiara duduk di ruangan khusus untuk media, bersiap menggelar jumpa pers, bersama sang pelatih. Pertanyaan demi pertanyaan, diladeninya.

Tapi wajahnya sendu, pasif, yah setidaknya itu ekspresi yang terekam. Seakan mengulang ekspresi beberapa saat yang lalu, ketika poin terakhir kemenangan pada set kelima direbut tim lawan.

Menghadapi pertanyaan wartawan, Mutiara sesekali tersenyum dan mengerutkan kedua bibirnya. Rambutnya yang panjang seleher, dikuncir rapi ke belakang. Kostum tim berwarna merah yang dikenakannya, masih basah oleh keringat. 

“Cantik, betul,” gumam salah satu wartawan sembari mengarahkan kamera berkali-kali ke sosok yang selama pertandingan putara pertama Proliga ini, menyita perhatian penonton. 

Saya juga ikut terpana, tentu saja. Tak ketinggalan ikut menjepret wajah gadis manis itu meski kali ini cukup dengan ponsel. Makhluk yang menarik, memang sebaiknya dipotret. Bukankah demikian? He. 

Balik ke cerita, usai jumpa pers, para wartawan kembali menjalankan tugasnya membuat berita dan segera "melupakan" Mutiara ketika deadline tak mau diajak kompromi. Apalagi, hari itu tak hanya satu pertandingan. 

Meski begitu Mutiara sesekali jadi bahan obrolan antara para pria jurnalis. Aha. Gadis yang lahir 16 November 1997, atau lima bulan setelah saya masuk kuliah itu (glek), memang fotogenic. Mau dijepret dari sudut mana saja, jadi. Bahkan pula dari arah depan ketika parasnya terhalang jaring net.

Jepretan foto dari ponsel saya termasuk paling jelek. Tapi tak apalah, toh saya juga akhirnya dikirimi foto dik Mutiara dari seorang kawan. Tentu, dengan angel yang lebih cihui.

Foto-foto close up dik Mutiara memang asyik. Tetapi menurut pendapat saya, sepertinya lebih mengasyikkan melihat Mutiara berjibaku di lapangan dan menepuk-nepuk bola, daripada melihat dia duduk manis di kursi. Ehm.

Karena itulah saya asyik memperhatiannya ketika dia melakukan serve, ketika mencoba mengeblok bola, hingga ketika mengumpan dengan jitu. Tentu saja, banyak pemain lain lebih mahir dari dia.  

Dik Mutiara tertawa riang ketika timnya mendapat poin. Dia mengepalkan tangan ketika bola darinya membuahkan angka. Dan wajahnya murung ketika timnya kalah.

Tapi Dik Mutiara masih mau (atau entah kebetulan) melemparkan senyum ketika dia saya panggil, beberapa saat usai jumpa pers di ruang sebelah selesai. Memang hanya senyum basa-basi, sih, tapi tak apa-apa. Bisa buat cerita ke anak-cucu, nih.

Mengingat dik Mutiara itu, saya jadi teringat lagu. Liriknya begini: Kilaumu Bagaikan mutiara... (mencomot lirik lagunya Dewa19 di lagu Restu Bumi). Ah, ah, myehehe... 


Baca Juga  :  
TEH NASGITEL PET
GATOTKACA TAK HANYA OTOT KAWAT BALUNG WESI
JURASSIC WORLD VS JURASSIC PARK
MAMMA MIA HERE WE GO AGAIN, ABBA AGAIN
LEBIH BAIK NAIK VESPA
MAMMAMIA FILM MUSIKAL FULL LAGU ABBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar